sampai-sampai nggak bisa hidup tanpa kamu.
Itu empat tahun yang lalu.
Tiga tahun yang lalu, kalian putus.
Terus?
Ya, nggak ada terusannya.
Kan kalian putus.
Aku yang cuma narator
(yang serba tidak tahu)
bisa apa?
Kadang kupikir,
kalian bisa bersama selama-lamanya.
Soalnya dia sudah membayangkan hidupnya sama kamu,
tapi mungkin kamu tidak.
Tidak tahu seberapa sering dia memikirkan rumah masa depan kalian,
minimalis seperti kesukaan keluarga muda masa kini,
pagarnya putih, temboknya merah muda.
Tidak tahu dia mau punya anak dua,
yang tua laki-laki, adiknya perempuan, dua-duanya mirip kamu,
ditambah seekor anjing gendut berkaki pendek seperti yang dimiliki Ratu Inggris.
Sudahlah.
Aku yang cuma narator
sebaiknya berhenti menginvestasikan perasaan
pada hal-hal kurang penting seperti hubungan fiktif kalian.
No comments:
Post a Comment